Guru
SM3T Angkatan ke IV Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014-2015
|
|
Indentitas
|
|
|
Nama
|
Eka
Sulistiana, S.Pd
|
|
|
TTL
|
Sukamaju,
05 Oktober 1991
|
|
|
Alamat Asal
|
Jl.
Kelud, Desa Sukamaju, Kec. Rimbo Ulu, Kab. Tebo, Jambi
|
|
|
Prodi/PTN
|
Pendidikan
Fisika/ Universitas Negeri Yogyakarta
|
|
|
LPTK
|
Universitas
Negeri Padang
|
|
|
Email
|
||
|
Alamat SM3T
|
Desa
Seubadeh, Kec. Bakongan Timur, Aceh Selatan
|
|
|
Tempat Tugas
|
SMA
N 1 BAKONGAN TIMUR
|
|
|
Alamat sekolah
|
jl.
Nasional, Desa Seubadeh, Bakongan Timur
|
|
|
Kepala sekolah
|
Zulkifli.
A, S.Pd, M. Hum
|
|
Cerita Selama Menjadi Guru SM3T
Saat
pertama ku injakkan kaki di tanah rencong ini sungguh aku merasa takut. Sejarah
yang membuatku tak begitu yakin bahwa aku akan diterima dengan baik di sini. Di
Desa Seubadeh Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan dimana diriku
ditugaskan adalah daerah bekas konflik antara GAM dan TNI di masa lalu. Yang
membuatku takut adalah sebelum berangkat ketempat pengabdian beberapa teman
peserta SM3T pernah bilang padaku “nanti
kalau di Aceh jangan kamu nampakkan logat jawa kamu ka, orang aceh nggak suka
sama orang jawa”. Sebagai keturunan suku jawa jelas aku sangat was-was akan
keberadaanku di desa ini, apalagi di tempat pengabdianku aku hanya seorang
diri.
Tapi
sungguh, kini semua rasa takut itu tak berarti lagi bagiku. Di sini di bumi
dimana aku dulu merasa takut, setelah 10 bulan berlalu aku malah enggan untuk
pulang. Aku diterima dengan baik disini, bahkan aku memiliki sebuah keluarga
yang menyayangiku seperti keluargaku sendiri dan di sini jugalah kutemukan
seorang sahabat baik yang kelak jika aku sudah pulang akan sangat aku rindukan.
Ya,
Dia adalah Jusnimar seorang guru geografi di sekolah tempatku bertugas. Sebagai
seorang guru honor dia hanya masuk jika ada jam mengajar saja setiap hari
selasa dan rabu. Dan jika sudah hari selasa dan rabu tiba maka saatnya aku dan
sahabat baikku itu untuk jalan-jalan sepulang sekolah. Kami tak selalu pergi jauh, kadang hanya
duduk di tanggul pantai sekedar melepas penat setelah seharian mengajar,
bercerita dan berbagi pengalaman serta berbagi angan dan cita-cita. Setiap kali
sedang bersama dia selalu bilang “nanti kalau guru SM3T pengganti kamu tidak
seperti kamu pasti aku bakal nggak ada kawan lagi ka”. Kata-kata itu yang kelak
akan membuatku berat meninggalkan tanah rencong ini. Dan berkat SM3T lah aku bisa berjumpa seorang
teman baik yang mungkin kelak akan sangat aku rindukan. Meski dua bulan lagi
aku akan pulang tapi kenangan bersama teman baikku tak akan pernah hilang.
Semoga kelak akan datang lagi guru yang lebih baik dariku yang akan menjadi
sahabat yang lebih baik untukmu teman.
Kesan
SM3T
memberikan banyak sekali kenangan yang kelak tidak akan pernah aku lupakan di
sini di tempat pengabdianku aku bisa belajar banyak hal tentang budaya dan cara
hidup masyarakat aceh. Di sini aku juga menemukan banyak saudara dan juga
adik-adik yang luar biasa yang menyayangiku dengan tulus. Menjadi bagian dari
SM3T membuatku sangat bangga karena dapat mengabdikan diriku pada Ibu Pertiwi
meski hanya satu tahun di tempat pengabdian. Meskipun kelak aku telah pulang ke
daerah asalku, aku akan selalu mengingat pengalaman-pengalaman yang telah aku
dapatkan di sini.
Pesan
Dengan
adanya program SM3T ini benar-benar membantu sekolah-sekolah yang kekurangan
guru. Namun di masa yang akan datang semoga pemerataan guru SM3T dapat tepat
sasaran sehingga para guru SM3T dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih
profesional.
Harapan
Sebagai seorang yang
mencintai dunia pendidikan saya selalu berharap pendidikan di Indonesia dapat
merata di seluruh penjuru negeri. Anak-anak desa yang jauh dari akses
pendidikan juga butuh untuk di perhatikan. Semoga program seperti SM3T terus
berlanjut agar dapat memenuhi kekurangan guru di pelosok-pelosok negeri.
Anak-anak diseluruh penjuru negeri ini adalah generasi penerus bangsa dan
mereka yang di desa maupun di kota mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas. Salam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.
No comments:
Post a Comment