Tuesday, 28 July 2015

Guru SM3T Angkatan ke IV Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014-2015
Indentitas
Nama
Nur Abi Aisyah, S.Pd
TTL
Marantiah, 7 April 1990
Alamat Asal
Indarung Aie Tajun, Kec. Lubuk Alung
 Kab. Padang Pariaman, Sumbar
Prodi/PTN
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/UNP
LPTK
Universitas Negeri Padang
Email
Aisyah.nurabi@yahoo.com
Alamat SM3T
Desa Koto Kec. Kluet Tengah,  Kab. Aceh Selatan
Tempat Tugas
SD Negeri Mersak
Alamat sekolah
Jln. Menggamat-kota Fajar Simpang Dua Kecamatan  Kluet Tengah, Kab. Aceh Selatan
Kepala sekolah
Iskandar Muda, A.Ma.Pd

Ø Cerita Selama Menjadi Guru SM3T
Ini adalah cerita pengalaman saya selama menjadi guru SM3T di Desa Simpang Dua, Kluet Tengah/ Menggamat, Aceh Selatan. Sebelumnnya saya akan menceritakan dulu pemberangkatan saya ke tanah rencong ini. Hari itu tanggal 28 Agustus tahun lalu, tibalah waktunya pemberangkatan dan setelah saya berpamitan kepada semua keluarga terutama ibu saya yang melepas saya dengan air mata yang membuat hati saya tak menentu hari itu. Karena saya selama ini belum pernah mendapatkan izin berpergian jauh tanpa keluarga apalagi dalam jangka waktu yang lama. Ibu saya tidak ikut mengantarkan saya ke kampus yang mengantar Cuma Ayah saya, sepanjang perjalanan menuju kampus dengan diantar kendaraan bermotor oleh ayah saya air mata saya bercucuran, karena tadinya saya tidak mau mengeluarkan air mata di hadapan ibu saya.  Sesampainya di kampus yaitu kampus UNP saya melihat teman-teman saya yang sudah saya kenal selama pembekalan sudah berkumpul di lapangan kampus dengan keluarganya masing-masing. Dan setelah beberapa jam kamipun disuruh masuk kedalam minibus, waktu keberangkatanpun telah tiba perjuanganpun dimulai. Kami berangkat dengan menggunakan minibus menuju daerah penempatan yaitu Aceh Selatan. Kami yang mendapatkan daerah penempatan Aceh Selatan semua berjumlah 65 orang. Dan selama 2 hari perjalanan sempat juga minibus kami diperjalanan rusak tengah malam, akhirnya kami semua ikut mendorong minibus tersebut kemudian bisa melanjutkan perjalanan.
Sampai juga di tanah rencong, perasaan bercampur aduk saat menuju Dinas dalam rangka penerimaan guru SM3T, di tambah lagi pengumuman tempat tugas dan saya mendapatkan tempat tugas di SD Negeri Mersak yang berada di Kluet Tengah. Saya langsung mencari teman yang penempatan satu kecamatan dengan saya. Di SMK Negeri 1 Pasir Raja kami dikumpulkan pihak Dinas dan disana kami  di perkenalkan dengan kepala sekolah masing-masing, kebetulan kepala sekolah saya berhalangan datang karena sedang mengikuti kegiatan PLPG di banda Aceh sehingga di wakilkan oleh kepala sekolah satu kecamatan dengan penempatan saya. Berhubung kepala sekolah saya berhalang datang saya di bawa oleh ibu yang bekerja di Dinas yang bernama buk Cut kerumahnya sembari menunggu jemputan dari pihak sekolah. Dari siang sampai sore bisa istirahat dirumah buk Cut, lalu datanglah jemputan saya dari pihak sekolah. Saya dan satu orang teman saya yang kebetulan kepala sekolahnya juga berhalangan datang siap dibawa ketempat tugas dengan mobil jemputan tersebut. Menuju ketempat tugas hari sudah mulai malam, ternyata cukup jauh perjalanan kami dan dalam perjalanan saya sempat takut dan kwatir karena saya lihat di sekeliling gelap gulita, tak ada rumah dan cahaya kecuali dari cahaya lampu mobil yang kami tumpangi. Akhirnya ketakutanpun mulai berkurang setelah sopir menjelaskan perjalan yang kami tempuh, untuk ketempat tugas ternyata harus melalui tepian jurang dan bukit-bukit  yang panjang dimana orang disini menyebutnya (Gunung). Selama 40 menit perjalanan saya sempat bertanya-tanya dalam hati “ Kemana ini? Dimanakah sebenarnya penempatan saya sebenarnya? Kok seperti dalam hutan gini? Apakah masih ada kampung setelah ini?” akhirnya terjawab juga tak disangka ternyata banyak rumah penduduk di tengah-tengah gunung ini..Alhamdulillah rame saya mulai tenang. Saya dan teman saya sementara di antar kerumah salah satu guru yang mengajar di SDN Mersak yaitu ibu Inunsyiah. Setelah berkenalan dan sedikit bercerita tetang perjalanan kami, kami disuruh istirahat.
Pagipun datang, ini minggu pagi saya belum masuk sekolah jadi masih bisa beristirahat menghilangkan lelah selam 2 hari perjalanan. Sebelum memulai bertugas saya memanfaatkan waktu melihat-lihat keadaan lingkungan dekat rumah buk Nun tempat saya tinggal tersebut. Dan ternyata di desa simpang dua ini tidak ada signal, jadi sayapun tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga saya melalui handphone disini, 4 km dari desa ini jaringan sudah ada jadi saya bisa pergi kesana apabila saya ingin berkomunikasi dengan keluarga saya. Dan waktu luangpun saya banyak bertanya pada buk Nun tentang profil sekolah, untungnya saya tak ada kesulitan dalam berbahasa disini, bahasa yang digunakan di Desa ini yaitu bahasa Jame/Jamu dimana hampir sama dengan bahasa minang. Dimulai dengan nama kepala sekolah SDN Mersak yaitu Bpk Iskandar Muda, sekolah ini didirikan sejak 06 April 1993 di atas tanah seluas 2666 , jumlah muridnya tergolong banyak yaitu 204 siswa. Sementara guru PNS Cuma ada 4 orang termasuk 1 kepala sekolah. dan 4 guru kelas honorer 2 tamatan UT dan 2 orang tamatan SMA. Kemudian guru selain guru kelas ada 6 orang beserta operator. Bagaimana coba kita merasakan siswa dapat memperoleh ilmu dari mereka, guru yang terkadang belum matang di bidangnya. Dan bisa di tebak sendiri kondisinya. Dengan demikian saya sangat prihatin dan sangat ingin membantu sekolah ini dengan semampu saya.
Pada tanggal 1 september 2014 mulai lah perjalanan pengabdian saya tepatnya di SD Negeri Mersak. Saya dipercaya untuk mengajar di kelas 5, sungguh di luar bayangan saya siswa kelas 5 masih banyak yang belum pandai membaca. Hampir dari setengahnya belum pandai dan belum lancar membaca. Kala itu, saya berfikir ini adalah tugas yang berat tapi dalam hati saya berkata “karena inilah saya berada disini”. Selain itu, saya menemukan pernyataan dari siswa “Ndak payah sekolah buk, nanti saya tamat SD masuk pesantren saja buk”. Mereka berpikir sekolah itu tidak terlalu penting. Disini saya merasa bahwa tugas saya tidak hanya mengajar dan mendidik, tapi secara tidak langsung dituntut untuk bisa mengubah pola pikir anak-anak bahwa belajar dan bersekolah itu sangatlah penting untuk masa depan mereka.
Singkat cerita hari demi haripun berlalu, banyak kegiatan yang saya lakukan selama pengabdian disini. Mengajar di kelas 5 selama 2 semester, melakukan kegiatan lain seperti : mengadakan les di kelas 5, mengajar les di kelas 6, mengajar kesenian, melatih upacara dan selalu memberikan bimbingan kepada siswa saya yang belum pandai membaca di luar jam pelajaran. Selain itu saya juga mengikuti kegiatan sekolah seperti: mengikuti KKG, membantu pembuatan soal-soal ujian semester dalam kelompok kerja guru (KKG) dan ikut serta sebagai pengawas ujian nasional kelas 6. Kemudian tugas saya tidak hanya di sekolah saja, tapi saya juga mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti: mengikuti acara-acara kenduri, mengikuti majelis taklim ibu-ibu di kampung Koto, mengikuti acara MTQ, santunan anak yatim, membuat demo masak masakan padang kepada ibu-ibu desa Koto, dan terutama sekali melakukan kegiatan kemasyarakatan membantu pembangunan pesantren yang berada di Trumon Tengah dengan rekan-rekan sesama SM3T yang di tempatkan di Aceh Selatan.
Demikianlah singkat cerita pengalaman selama pengabdian saya di Aceh Selatan ini. Subhanallah benar-benar luar biasa dalam hidup saya. Terimakasih banyak saya ucapkan kepada pemerintah yang telah membuat program ini, sehingga saya bisa merasakan pengalaman hidup yang tak akan terlupakan sepanjang hidup saya. Maju terus mencerdaskan anak bangsa!
Ø Kesan
kesan saya selama menjadi guru SM3T ini, pengabdian selama 1 tahun ini benar-benar pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saya. Disini mental saya sangat di uji, dulunya masih takut berhadapan dengan orang-orang banyak, tapi disini saya harus melawan rasa takut tersebut dan harus mampu beradaptasi, bersosialisasi dengan baik di lingkungan yang baru. Alhamdulillah saya bisa melewatinya dengan baik. Kemudian selain pengalaman, saya juga banyak mendapatkan pelajaran hidup yang bisa saya jadikan untuk pedoman hidup lebih baik terutama dalam proses mengajar.
Ø Pesan
Pesan saya untuk program SM3T ini, biarlah program ini berlanjut seterusnya. biarkan sarjana-sarjana muda selanjutnya menyumbangkan ilmu yang telah ia dapatkan selama dalam perkuliahan, dengan tujuan ingin membantu  mencerdasarkan anak bangsa sampai ke pelosok-pelosok negeri ini.

Ø Harapan
Hanya satu harapan saya dari pengabdian yang berharga ini, yakni masa depan yang cerah bagi seluruh peserta SM3T Indonesia. 

No comments:

Post a Comment