Guru
SM3T Angkatan ke IV Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014-2015
Indentitas
|
||
Nama
|
Nita Warni,
S.Pd
|
|
TTL
|
Talang Babungo(
Solok) 29 Mei 1989
|
|
Alamat Asal
|
Talang Babungo,
Kec. Hiliran Gumanti, Kab.Solok Prov. Sumatera Barat
|
|
Prodi/PTN
|
Pendidikan Geografi/ Universitas
Negeri Padang
|
|
LPTK
|
Universitas Negeri
Padang
|
|
Email
|
||
Alamat SM3T
|
Lorong
Pendidikan Blankeujeruen, kec Labuhan Haji Barat, Kab. Aceh Selatan
|
|
Tempat Tugas
|
MAS/MTS
Terpadu Al-Munjiya Labuhan Haji Barat
|
|
Alamat sekolah
|
Jl.
KutaTriengLabuhanhaji Barat
|
|
Kepala sekolah
|
Drs. H.M.Yunus,
Lc(Kepsek MAS)
Dan H. Fauzan Basri,
Lc (Kepsek MTs)
|
|
CeritaSelamaMenjadi
Guru SM3T
Program
SM3T telah membawa saya berkelana di tanah rencong ini. Memberi kesempatan
kepada saya untuk memahami salah satu etnis di Indonesia tercinta yakni etnis
Aceh dengan beragam budayanya. Unsur-unsur kebudayaan menjadi arahan dalam
melangkah bagi masyarakatnya, sistem pendidikan yang berorientasi kepada pondok
pesantren dengan pengkajian ilmu agama islam yang lebih ditonjolkan.
Pesantren
Al-Munjiya dengan system yang kadang sulit untuk dimengerti, namun prestasi
murid-muridnya meleburkan kelelahan para tenaga pendidik di sana termasuk saya.
Ilmu agama mereka lebih dalam dibanding saya tentunya, ha litu membuat saya banyak
belajar dan ingin terus belajar. Kebutuhan merekaakan guru Ilmu Sosial membuat mereka
menyediakan kursi yang istimewa bagi saya, ha litu membuat saya ingin selalu membantu
mereka dalam pembelajaran, menggugah hati saya untuk menjadi tempat mengadu dan
mencurahkan isi hati mereka. Saya bersyukur dan bangga bisa berada di tengah murid-murid
saya, karena saya bisa memberi pengetahuan kepada mereka berhubungan dengan Ilmu
Geografi dan Sosiologi. Semangat mereka, keyakinan mereka dan tawa mereka menghapus
kelelahan saya. Keluarga besar Al- Munjiya, pasti akan kurindukan nantinya.
Di
tengah masyarakatnya, saya pikir inilah perbedaan budaya. Memang tidak terlalu berbeda
dengan Sumatera Barat namun tentunya banyak keunikan di
dalamnya.Pandangan-pandangan mereka, kepercayaaan mereka akan mitos-mitos yang
sudah membudaya, upacara-upacara adat yang istimewa bagi mereka. Saya mengenalinya
satu- persatu, hingga pada akhirnya saya tersenyum dan saya katakana inilah budaya
yang beragam, unik dan memperkaya budaya Indonesia tentunya.
Saya
tidak memiliki banyak komentar tentangapa yang saya temui di Aceh Selatan ini.
Tapi meskipun taksemua bernilai positif, mengabdi di Aceh Selatan selama 1
tahun ini memberi sejuta pengalaman dan kenangan bagi saya.
No comments:
Post a Comment